Wednesday, October 2, 2019

Kafir

Islam ”berarti 'berserah diri”atau“ tunduk patuh secara utuh”. "Salam" (yang berarti perdamaian) adalah kata dasar dari "Islam". Dalam konteks religius, kata "Islam" berarti "penyerahan kehendak seseorang (tanpa paksaan) pada kehendak sejati Sang Pencipta dalam upaya mencapai perdamaian dan kedamaian.

"Muslim" berarti "siapa pun atau apa pun yang menyerahkan diri pada kehendak Allah yang Mahakuasa". Menurut definisi ini, semua yang ada di alam (pohon, binatang, planet, dll.) Adalah "Muslim" karena mereka berada dalam keadaan berserah pada kehendak Tuhan. Dengan kata lain, mereka memenuhi tujuan yang Allah ciptakan bagi mereka. (The Deen Show)

Berserah diri kepada Allah seutuhnya, mengandung makna tidak mempertanyakan hukum dalam Al Qur'an yang menjadi hakim dalam setiap langkah kehidupan. Tidak membuat aturan sendiri dengan menarik dan merubah arti hukum atau aturan dalam Al Qur'an agar sesuai dengan apa yang diinginkan bisa dijalankan agar seolah-olah sesuai dengan keinginan manusia.

Manusialah yang harus mentaati dan menuruti isi Al Qur'an. Bukan Al Qur'an yang harus  disesuaikan dengan keinginan dan nafsu duniawi manusia atas nama kemanusiaan, keberagaman atau apapun yang berasal dari akal pikiran dan budaya manusia. Karena Al Qur'an itu Kalamullah yang sempurna dari segi apapun. Mutlak benarnya.

Jelas, tegas , lugas kata "kafir' adalah Kāfir (bahasa Arab: كافر kāfir; plural كفّار kuffār) artinya adalah menutup kebenaran, menolak kebenaran, atau mengetahui kesalahan tapi tetap menjalankannya. Kata kafir', tidak mengandung hinaan. Allah Maha Sempurna, tidak mungkin salah. Kata kafir untuk membedakan orang Islam dengan yang bukan Islam.

Alangkah jelek, naif dan sangat buruk adab segelintir manusia, demi sebuah keberagaman atau atas nama demi alasan mengandung kekerasan teologis, yang dibuat oleh mereka. Manusia seperti kita manusia biasa, mahluk yang sangat hina dina. Akan mengubah Kalamullah dengan bahasa yang bagi Allah jangankan bahasanya.

Bahkan, jasad manusia itu pada dasarnya lebih kecil dari sebutir partikel debu sekali pun. Jangankan wujud manusia di hadapan Allah, planet bumi ini diantara planet, bintang, dan galaxi di jagat maya sekali pun, manusia itu tidak ada bandingannya, jauh amat sangat teramat kecil sekali. Nyaris tidak terlihat.

Hanya manusia sombong dan tidak menyadari, di atas bumi ini kita bukan apa-apa. Sungguh amat sangat tidak pantas, merasa dirinya sejajar dengan Allah. Sehingga, berani mengganti kata kafir', yang ditegaskan Allah secara lugas.  Naudzubillah min dzalik!

Wallahualam bishowab....

DESS2019

No comments:

Post a Comment