Tuesday, October 22, 2019

Adab Nyantri

Nasihat seorang Kiai (Almarhum) pernah menasihati: "Jangan melihat bajunya seperti santri, tapi kelakuan dan adabnya harus nyantri. Jangan melihat pakaiannya seperti Kiai, tapi sifat, keluhuran dan keutamaan ilmunya yang harus ngiayi!"
Akhir zaman banyak yang berpakaian santri, tapi tidak nyantri. Banyak yang mengaku ulama tapi bukan ulama. Banyak yang berpakaian Kiai tapi, tidak ngiayi.

Si Bungsu, kurang lebih tiga bulan masantren yang mengutamakan pendidikan adab, budi pekerti dan Al Qur'an. Tiap minggu ketiga, orangtua diperbolehkan membawa anaknya keluar pondok seharian penuh. Dengan tujuan refreshing, dan menjaga komunikasi dengan anaknya. Kebetulan, Hari minggu itu. Seorang teman mengundang resepsi pernikahan putrinya yang cantik. Saat acara berlangsung tiga kali hati dan dada saya serasa ditohok, perasaan bangga dan malu oleh si bontot.

Saat menikmati hidangan, Saya kehilangan dia. Dicari gak ketemu. Ternyata, dia sedang makan duduk di Kursi di sudut agak jauh dari meja makan yang dihidangkan.  Saya dekati dia, lalu Saya tanya:"Kenapa gak antri De? Kan banyak makanan?"
"Malu, banyak orang tua. Kan Kita diajarkan harus mendahulukan orang yang lebih tua! Ini juga udah cukup!"
Buk....hati dan nyess rasa sejuk, berbarengan menumbuk dada saya.

Kejadian kedua, Karena tempat duduknya penuh. Lalu secara sadar, Saya minum jus sambil berdiri. Spontan dia menegur halus sambil tersenyum. "Ayah, jangan makan Minum sambil berdiri! Tidak baik! Lataqul qoiman!" 
Spontan, Saya jongkok. Saya tutup mulut saya, mlengos, sambil tersenyum.  Gak bisa ngasih komentar.

Ketiga, saat makan nasi dan lauk pauknya. Dia hanya mengambil nasi dan lauk pauk secukupnya. Kemudian dia makan sendok demi sendok. Suapan nasinya, sangat hati-hati. Seolah takut ada nasi yang tercecer. Pada saat suapan terakhir. Dia menghabiskan butir demi butir nasi hati-hati sekali. Tandas dan bersih piringnya. Tak ada sebutir nasipun yang tertinggal. 

Saat dia sadar diperhatikan, dia balas menatap sambil tersenyum malu dan mengelap mulutnya dengan tisu. "Kasihan nasinya kalo sampai tertinggal gak dimakan. Nanti di akhirat dia MENANGIS!"

Buk....nyess...dingin untuk ketiga kalinya dada sesak. Alhamdulillah....

#selamatharisantri

No comments:

Post a Comment