Wednesday, March 2, 2016

horor

Saat gowes melintasi jalan sempit di tengah kompleks pemakaman kuno itu, tiba-tiba bulu kuduk merinding. Kayuhan kaki pada pedal, mendadak terasa berat. Padahal jalan amat sangat datar. Perasaan jadi gak enak. Sayapun berdoa. Tapi, horor makin menjadi. Terdengar suara "ngik...ngik...ngik...!" pelan tapi jelas terdengar, setiap kali saya menghela nafas. Sangat dekat bahkan seperti berbisik di telinga. Tapi, tak ada hewan atau binatang apapun. Kepala menoleh ke kiri, ke kanan, ke depan, ke belakang. Mata jelalatan mencari sumber bunyi. Tak ada apapun. Nafas makin memburu, makin terengah-engah, makin keras juga suara tersebut. Saya pun menenangkan diri dan berkonsentrasi. Mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Muncul di kepala seperti seberkas cahaya. Terang menderang. Memberitakan bahwa suara aneh tersebut, ternyata dari korong garing (upil kering) dalam hidung karena saya sedang pilek dan tertiup udara waktu saya bernafas....

No comments:

Post a Comment