Thursday, November 14, 2019

Kamu adalah Apa yang Kamu Makan

 Kamu adalah Apa yang Kamu Makan

"Ketika ‘sifat malu’ hilang dari seseorang maka mudahlah dia melakukan berbagai pelanggaran dan tidak segan untuk bermaksiat bahkan dia tidak malu untuk bermaksiat secara terang-terangan"

Lagi ramai, beberapa orang manusia yang mengaku muslim. Bicara blak-blakan bahkan tidak mempunyai malu atau rasa bersalah sedikitpun. Mereka mengaku, sangat menyukai makan daging babi yang disajikan di sebuah restoran di Jakarta.
Konon, kata presenter yang menggunakan bahasa Inggris. Restoran, yang jelas-jelas menunya menggunakan daging babi tersebut pelanggannya adalah "orang Islam".

Entah benar, entah tidak mereka orang Islam. Karena orang Islam yang benar-benar Islam, jangankan makan daging babi, bahkan, minyak babi pun tidak berani mereka konsumsi.

Alasan yang mereka utarakan, bahwa mereka pada awalnya, tidak mengetahui yang mereka makan adalah daging babi. Tapi, karena mereka merasakan bahwa daging babi itu enak. "Ya, gimana lagi, karena rasanya enak dan saya suka. Ya, terusin aja makan di sini!" Wajah yang diwawancarai tersebut tidak dibalur sama sekali. Sepertinya mereka tidak keberatan disorot dan ditampilkan mulan sebagai muslim pemakan babi. Dari kalimat bisa teranalogikan mereka bisa juga melakukan zina, melakukan korupsi, menghardik anak yatim, minum alkohol, berjudi dsb.

Perbuatan dan perkataan yang seperti itu hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang tidak punya rasa malu. Orang yang tidak punya rasa malu, berarti orang itu tidak punya iman. Karena malu itu adalah sebagian dan Iman. Orang tersebut tidak malu dengan Allah, tidak malu dengan Rasulullah, tidak malu dengan Al Qur'an yang jelas-jelas mengharamkan daging babi. Atau mungkin, urat malu mereka sudah putus?
Naudzubillah min dzalik!

No comments:

Post a Comment