Su'ul Adab (Adab yang Buruk)
Kedunguan demi kedunguan, kebodohan demi kebodohan, kenaifan demi kenaifan semakin ditampakkan semasa kampanye pilpres ini. Padahal perbuatan itu tidak mungkin dilakukan oleh orang yang berakal sehat. Dalam video yang beredar kemarin, terlihat adegan dua orang ibu yang sudah sepuh. Memakai jilbab dikerubungi oleh beberapa orang dari pendukung capres tertentu.
Seorang wanita yang rambutnya dicat merah, dengan agresif memprovokasi kepada salah seorang dari ibu berjilbab yang sudah sepuh itu. Namun, sang Ibu menolak dan berbalik menunjukkan isyarat dengan tangannya yang menunjukkan dia lebih memilih capres yang didukungnya sendiri. Melihat hal itu, teman-teman lelaki si wanita yang berbadan besar dan dari cara bicaranya sangat kotor, nyinyir dan memancing kemarahan kedua Ibu itu.
Mendengar provokasi dari teman-teman lelakinya, wanita yang tidak berjilbab dan berkaos putih makin agresif kepada si Ibu yang sudah sepuh itu. Kemudian memprovokasi dengan tubuh dan kata-kata kasar. “Lu bilang gua kafir?!” Tapi, si Ibu yang berjilbab. Tanpa rasa takut, mendorong wanita yang rambutnya dicat merah, tanpa jilbab. Si Wanita balik menyerang, si Ibu sepuh itu dan mencoba menarik lepas jilbabnya.
Allah masih melindungi Ibu sepuh itu. Teman-teman lelaki si wanita memisahkannya. Tapi, mulut-mulut dengan lidah tajam mereka terus berteriak-teriak kepada kedua orang Ibu sepuh tersebut: “Ini di Indonesia Bu! bukan Arab Bu! Orang kafir tidak begamaBu! Ini bukan Arab Bu!
Alhamdulillah, kedua Ibu itu tidak mau melayani, lebih memilih menghindar, jalan setengah berlari dari kerumunan manusia yang tidak beradab tersebut.
Dimanakah adab sopan santun terhadap orang yang lebiih tua. Apalagi seorang wanita yang sudah sepuh? Bagaimanakah, bila hal itu terjadi kepada ibunya para pelaku. Demi jagoan capresnya, sampai merendahkan sisi etika dan budaya Indonesia? Kenapa harus teriak-teriak ini bukan Arab? Dipastikan mereka bukan orang Islam. Mereka bukan orang Islam, karena jelas-jelas tidak menyukai kerudung yang dipakai si Ibu Sepuh.
Bagi seorang muslimah, kerudung, jilbab, malayah, hijab atau apapun namanya, adalah satu penutup untuk menjaga kehormatannya. Bila,hal itu ditarik atau dicampakkan langsung dari kepalanya dalah satu penghinaan besar. Sama saja dengan mencampakan kehormatan dan harga diri mereka. Allah masih melindungi kedua Ibu yang sudah sepuh itu. Yang lebih baik mengalah (dan pasti kalah) bila melawan wanita jauh lebih muda dan lebih besar tenaganya, plus para manusia berjenis kelamin laki-laki yang bertubuh tinggi besar.
Alangkah baiknya bila kampanye dilakukan dengan sopan, santun terhadap yang lebih tua, hormat kepada yang lebih muda. Kenapa harus dengan sikap dan perilaku yang kasar dan tidak terpuji? Bukankah, hal itu malah merusak nama baik capres yang dijagokan? Bukankah, hal itu justru merusak kelompoknya juga? Tidak ada asap tanpa api, ada aksi ada reaksi.
Mohon kepada yang masih mempunyai akal sehat, untuk tidak terpancing. Bisa jadi hal itu disengaja untuk memancing emosi umat Islam. Jangan ikut2an disebarkan via medsos, sebab bukan hal yang tak mungkin itu keinginan mereka. Sehingga, berbalik kita yang disalahkan. Bersabarlah. Allah beserta orang-orang yang sabar.
No comments:
Post a Comment