Kemarin anak-anak kembali ke sekolah, untuk melakukan cap tiga jari dan pengambilan ijazah. Setelah perpisahan, tak menjadikan kami putus komunikasi. Mereka, tetap bertanya segala hal dan curhat tentang segala permasalahan mereka.
Setelah proses belajar mengajar di SMA/SMK, banyak dari mereka tetap kirim pesan: "Bapak aku kangen diajari Bapak! 😢😥"
"Bapak, aku kangen gebrakan meja Bapak!😂🤣".
"Bapak, pindah ke sekolah aku, guru IPA-nya gak enakeun ngajarnya!☹️" Serta aneka pesan lain, yang bikin senyum simpul sampai ngikik sendirian.
Karena jadwal kosong dua jam pelajaran. Sengaja saya ngumpet, di lantai atas mesjid. Karena tak ingin mengganggu jadwal ngajar saya, setelah jadwal kosong. Menyempatkan diri memotret mereka sembunyi-sembunyi momen-momen kerinduan antar mereka. Tersenyum sendirian melihat keakraban antar mereka.
Karena jadwal mengajar tiba. Terpaksa turun, keluar dari mesjid. Dan....."Bapaaaaak! Bapaaaak!" Yang melihat berteriak histeris sambil berlarian. Bahkan ada yang menangis rebutan untuk cium tangan! Saya sempat terharu, namun saya tahan. "Kalian cap jari dulu dan ambil ijazah! Saya, harus mengajar!"
Ada peristiwa yang membuat saya terbengong-bengong. Tiga bulan lalu, saya tidak bisa memeluk anak ini seperti dalam foto. Berhubung bobotnya masih 88 kilogram. Saat akan cium tangan dia joget-joget di hadapan saya sambil berkata: "Pak, tebak saya Pak. Siapa saya Pak?!" Bobot tubuhnya jauh berkurang, katanya sekarang cuma 65 kilogram. Sewaktu mengajar di kelasnya, saya motivasi dia agar mengurangi berat badannya yang super aduhai. Menunjuk seorang temannya di kelas lain yang berhasil menurunkan berat badan juga. Alhamdulillah berhasil. Kini mereka berdua sama sekolah di SMA yang sama.
Credit Pict: @faridakhairnnsa_
No comments:
Post a Comment