Citorek
"Torek" artinya tuli, "Ci" itu dari kata "Cai" jadi Citorek artinya "Air Tuli". Citorek, satu daerah di Lebak, Banten. Kalau dari Bogor atau Jakarta via Leuwiliang terus ke Jasinga. Di pertigaan Cipanas, sebelum Kecamatan Gajrug. Ambil ke arah Kampung Bujal (Pusar). Dari Bujal, terus lurus mengikuti jalan kecil yang sebelah kirinya ada irigasi. Tembus ke Desa Banjar Irigasi dan Kampung Buleuheun. Terus ke atas nanjaaaak. Nyampe deh, di Gunung Julang (pernah jadi penambangan Emas liar) dan Citorek. Kalau terus dilanjut bisa nyampe di Cikotok, bekas penambangan Emas.
Konon, kemarin Minggu dan Sabtu orang sampai berjubel dan jalan macet total di Citorek untuk melihat "Negeri di Atas Awan".
Berjubelnya orang ingin melihat "Negeri di Atas Awan" di Citorek, mungkin diakibatkan mereka terlalu bosan atau sudah tidak peduli dengan "mereka" yang sudah TOREK CEULI (Tuli telinga) terhadap jeritan dan tangisan anak-anak balita di Riau dan Kalimantan "NEGERI DALAM AWAN/ASAP" yang dipaksa menghirup dan tenggelam dalam "awan buatan" alias asap dari terbakarnya hutan akibat ulah para cukong, pemodal pengusaha kelapa sawit!
Mereka yang tertawa melihat asap memenuhi segenap angkasa Raya Sumatra dan Kalimantan yang juga dikirim ke Singapore dan Malaysia. Mereka manusia-manusia punya telinga tapi TOREK! Mempunyai mata tapi LOLONG (buta). Mempunyai hati tapi PAEH (mati). Bahkan, sepertinya tabu untuk hanya sekedar menyebut nama perusahaan milik cukong yang membakar hutan demi kebun kelapa sawit mereka!
No comments:
Post a Comment