Oleh: DESS2019
Saya mah gak masalah siapapun pemenangnya. Cuma menyarankan sebaiknya sebagai orang beriman dan berpendidikan pilihan kita harus rasional. Jangan emosional.
Mata hati dan nurani kita jangan dibutakan oleh kecintaan yang buta terhadap paslonnya. Sampai mengeluarkan caci maki, dan kata-kata kotor yang menista pribadi dan agama orang lain. Itu yang paling saya tidak suka!
Satu hal yang pasti, kita harus dewasa dalam berpolitik. Pasangan manapun yang menang, harus kita terima, walaupun itu tidak menyenangkan bagi kita. Tapi, minimal kita telah berbuat sekecil apapun kebaikan yang kita lakukan. Walaupun hasilnya tidak seperti yang kita harapkan.
Jadikan negeri ini negeri yang penuh arti dalam arti sebenarnya. Bertuhan dalam arti sebenarnya, bukan dibalik, yang bertuhan menjadi yang disalahkan dan dinistakan.
Berkeadilan untuk semua, bukan hanya untuk segelintir manusia berada, manafikan manusia kebanyakan. Beradab dalam arti sebenarnya, bukan beradab hanya untuk orang berpunya, tapi biadab untuk orang tak berpunya. Bersatu dalam arti sebenarnya, bukan bersatu bersekutu dengan sekelompok manusia yang tak bertuhan dan tak bermoral yang menjungkirbalikkan benar jadi salah, salah jadi benar.
Berkeadilan untuk semua, bukan hanya untuk segelintir manusia berada, manafikan manusia kebanyakan. Beradab dalam arti sebenarnya, bukan beradab hanya untuk orang berpunya, tapi biadab untuk orang tak berpunya. Bersatu dalam arti sebenarnya, bukan bersatu bersekutu dengan sekelompok manusia yang tak bertuhan dan tak bermoral yang menjungkirbalikkan benar jadi salah, salah jadi benar.
Janganlah perbedaan dalam memilih pasangan presiden, kita jadi terpecah belah, antar teman jadi bermusuhan, antara saudara jadi berpisah. Kalau segalanya harus sama atuh gak akan ramai dunia ini. Adanya perbedaan menunjukkan adanya keindahan.
Dari gesture dan cara berbicara, akal sehat kita seharusnya sudah bisa melihat mana yang pantas memimpin, mana yang tidak pantas memimpin. Dari sikap dan perilaku pendukung Paslon kita sudah bisa menentukan masing-masing siapa yang akan terpilih.
Janganlah sampai kita dipecah belah oleh ego diri. Sandarkan niat kita dalam memilih Paslon dengan akal sehat. Demi kebaikan agama, bangsa dan negara. Janganlah kita terpancing oleh issue yang dilontarkan pemecah belah bangsa, bahwa minoritas merasa tertindas, padahal kenyataannya mayoritas tidak pernah menindas.
Janganlah mengikuti manusia-manusia yang bersikap dan berkelakuan tidak baik. Berlidah tajam, bermulut kotor, menyepelekan agama kita dan mengganggu kerukunan hidup beragama. Gunakan akal sehat, bijaksana dalam memilih, dewasa dalam berdebat adalah kunci perdamaian dalam pesta demokrasi ini.
Lihat aja contoh sederhana daun puring. Dalam satu pohon, itu tidak ada yang sama ciri corak dan warnanya. Tapi, menjadikan satu pohon puring jadi indah sedap dipandang. Semua daun bersinergi, berkolaborasi tanpa harus menunjukkan salah satu daun paling menonjol sehingga mengenyampingkan peran kecil daun lainnya.
DESS2019
No comments:
Post a Comment