Saat gowes melintasi jalan sempit di tengah
kompleks pemakaman kuno itu, tiba-tiba bulu kuduk merinding. Kayuhan kaki pada
pedal, mendadak terasa berat. Padahal jalan amat sangat datar. Perasaan jadi
gak enak. Sayapun berdoa. Tapi, horor makin menjadi. Terdengar suara
"ngik...ngik...ngik...!" pelan tapi jelas terdengar, setiap kali saya
menghela nafas. Sangat dekat bahkan seperti berbisik di telinga. Tapi, tak ada
hewan atau binatang apapun. Kepala menoleh ke kiri, ke kanan, ke depan, ke
belakang. Mata jelalatan mencari sumber bunyi. Tak ada apapun. Nafas makin
memburu, makin terengah-engah, makin keras juga suara tersebut. Saya pun
menenangkan diri dan berkonsentrasi. Mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Muncul di kepala seperti seberkas cahaya. Terang menderang. Memberitakan bahwa
suara aneh tersebut, ternyata dari korong garing (upil kering) dalam hidung
karena saya sedang pilek dan tertiup udara waktu saya bernafas....
No comments:
Post a Comment